Sesuai dengan prediksi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementrian ESDM mengenai prakiraan wilayah potensi tejadinya gerakan tanah di Indonesia pada bulan Februari 2021 dibandingkan Januari 2021, potensinya tetap tinggi dan mengalami peningkatan di seluruh Indonesia termasuk di Kabupaten Tegal. Gerakan tanah di Kabupaten Tegal dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi, penyebab longsoran tersebut akibat kemiringan lereng yang terjal, tanah pelapukan yang sarang, gembur dan tebal.
Hal ini mengakibatkan terputusnya pipa transmisi utama baik milik Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) Provinsi Jawa Tengah Regional Brebes, Tegal, Slawi (BREGAS) maupun Perumda Air Minum Tirta Ayu Kab. Tegal. Bahkan pipa yang baru selesai diperbaiki, kembali mengalami kebocoran.
Hujan deras mengakibatkan tanah bergerak dan amblas di sekitar Jalur Pipa PDAB di Desa Kalibakung, Kecamatan Balapulang dan menyebabkan pipa putus di sembilan titik. Sementara di Desa Dawuhan, Kecamatan Sirampog menyebabkan pipa transimsi dari Mata Air Suci putus sepanjang 40 meter dan masuk kedalam jurang sedalam 100 meter setelah mengalami longsor.
Putusnya pipa transmisi tersebut menyebabkan aliran air di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Tegal, Kota Tegal, dan Kabupaten Brebes terganggu bahkan mati total. Sejak Sabtu, (13/02) petugas dari PDAB Provinsi Jawa Tengah berupaya melakukan perbaikan kebocoran di desa Kalibakung. Guna percepatan perbaikan, Tim Teknik Perumda Air Minum Tirta Ayu Kab. Tegal turut serta membantu proses perbaikan.
Dengan kondisi tersebut, kami berharap seluruh pelanggan dapat memaklumi situasi ini. Dukung kami dengan pengertian, doa, dan dukungan sebagai spirit tambahan kami agar semua dimudahkan, dan petugas senantiasa diberi kesehatan sehingga air dapat segera kembali mengalir ke rumah-rumah pelanggan. Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait guna percepatan perbaikan.